Gresik, metropantura.id
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual harus bisa merasakan keganjilan-keganjilan yang tengah terjadi di Indonesia.
Menurutnya, intelektual muda memiliki posisi strategis dalam membangun peradaban. Sehingga bisa menjadi garda terdepan dalam kemajuan bangsa berada ditangan generasi muda yang paham situasi politik serta upaya penyelesaian problem sosial.
“Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang memiliki idealisme tinggi harus bisa menjadi garda terdepan untuk menjawab dan merawat nilai-nilai kebangsaan, serta mencegah keganjilan-keganjilan yang terjadi di Indonesia,” kata LaNyala saat mengisi kuliah wawasan kebangsaan di Gedung Universitas Muhammadiyah Gresik, Rabu(21/12).
Dijelaskan, pemahaman tentang kebangsaan harus dimiliki mahasiswa dalam menumbuhkan sikap nasionalisme untuk merespon laju politik bangsa Indonesia. Menurutnya, tahun 2024 menjadi ajang kontestasi politik dengan banyak topeng manipulasi. Kesadaran kritis intelektual muda dapat menjadikan bangsa tidak jatuh dalam lubang kesia-siaan. Untuk itu, peran penting kaum intelektual muda dalam membangun kemajuan di negeri tercinta.
“Saya sangat bangga dapat berada disini, mengisi forum kelompok terdidik sekaligus generasi yang melanjutkan tongkat estafet perjuangan. Membahas seputar keadaan di indonesia melalui ideologi negara,” ungkap dia.
Pemahaman awal yang harus diketahui adalah keadaan Indonesia saat ini, Sistem pemerintahan mulai menganut arah liberalistik. Dimana ideologis negara yakni UUD 1945 dan Pancasila mulai dirombak sedemikian rupa. Undang Undang Dasar yang telah mengalami berkali-kali amandemen dan penggeseran makna Pancasila secara kontekstual harus dikritisi.
“UUD 1945 sudah 99% tidak murni, karena banyak mengalami hasil perubahan dan belum tentu sesuai dalam menjawab problem masyarakat. Sudah waktunya untuk mengembalikan Indonesia pada naskah UUD yang asli. Seperti mekanisme pemilu seharusnya dilakukan melalui Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) bukan dengan Pilihan Presiden Umum yang sudah dipetakan dan diakali,” terangnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Nadhirotul Laily mengatakan kehadiran Ketua DPD RI sebagai materi ajar yang penting dalam menanamkan pemahaman nilai-nilai kebangsaan.
“Kehadiran beliau sangat menyejukkan hati kami dalam memberikan pengetahuan yang tepat mengenai wawasan kebangsaan dalam perspektif praktisi. Lengkaplah kemampuan akademik sekaligus praktisi yang dimiliki. Output yang beliau berikan pengetahuan adalah posisi strategis generasi muda dalam mendorong kemajuan bangsa. Kontribusi dalam membangun sinergitas untuk mewujudkan neggara berkeadilan,” terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik S Hariyanto, Ketua Asosiasi Perusahaan Indonesia (APINDO) Gresik, serta 200 mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gresik.(sgg)