Gresik, metropantura.id
Dengan semangat kolaborasi antara Rutan Gresik dan MUI, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan kepribadian warga binaan, Kamis (16/10/2025).
Kali ini, kegiatan rutin pembinaan kerohanian dan konseling digelar secara intensif, khusus menyasar warga binaan di blok wanita.
Kegiatan pembinaan kerohanian ini diharapkan menjadi sarana efektif untuk mewujudkan pembinaan yang humanis dan berorientasi pada pemulihan moral serta mental warga binaan.
Program ini secara konsisten dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, serta menjaga kesehatan mental para warga binaan selama menjalani masa pidana.
Kegiatan pembinaan ini dihadiri langsung oleh perwakilan dari Komisi Perempuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Hj. Nur Sa’idah, serta Hj. Endang Herawaty selaku Ustadzah dan pembimbing rohani. Keduanya memberikan tausiah dan bimbingan yang menekankan pentingnya kesabaran, introspeksi diri, serta semangat kuat untuk memperbaiki diri.
Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, para warga binaan mengikuti kegiatan dengan antusias. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif berdialog dan berbagi pengalaman selama menjalani program pembinaan di Rutan.
Sesi konseling yang diberikan dinilai efektif membantu para peserta menemukan ketenangan batin dan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah bebas nanti.
“Tetap bersyukur dalam kondisi apapun. Lapangkan hati, apapun penyebabnya, semua terjadi karena Allah yang berkehendak. Cukup jadi pelajaran hidup agar tidak terulang. Buang rasa dendam dan menjadi pribadi yang lebih ikhlas. Perbanyak mohon ampunan dan semangat untuk berubah menjadi lebih baik,” pesan Hj. Nur Saidah, Pengurus MUI yang juga anggota DPRD Gresik ini.
Kegiatan ditutup dengan pemberian makanan ringan dari MUI Gresik sebagai bentuk dukungan dan perhatian kepada seluruh peserta.
Kepala Rutan Kelas IIB Gresik, Eko Widiatmoko, menyampaikan apresiasi tinggi kepada MUI Gresik atas kerja sama dan kepedulian yang berkelanjutan dalam mendukung pembinaan rohani di lingkungan rutan.
“Kegiatan seperti ini akan terus digelar secara rutin, terutama di blok wanita, guna memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral di antara warga binaan,” ujar Eko Widiatmoko.
Ia berharap pembinaan ini tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menyentuh hati para warga binaan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan semangat dan akhlak yang lebih baik. (dth)
























